Buku ini merupakan eksplorasi mendalam mengenai konsep keesaan Allah dalam dimensi rububiah, uluhiah, dan ubudiah secara rasional. Memahami keesaan Allah berlandaskan dari logika keabsolutan qudrat dan iradat Allah yang berwujud dalam istilah takdir. Keyakinan kepada takdir itulah pembuktian ketauhidan yang harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Ketika terjadinya takdir lahirlah ma’rifah, yaitu pengetahuan yang benar mengenai Tuhan sehingga hati mengingatnya, tubuh melakukan amaliah. Ma’rifah berasal dari tauhid uluhiyah dan rububiyah lalu penghambaan diwujudkan dalam bentuk tauhid ubudiyah. Konsep Allah sebagai prima causa dalam aqidah ahlussunnah wal jamaah asy’ariyah adalah basis dari ajaran yang terdapat dalam buku ini. Berbagai bukti keesaan-Nya dihadirkan untuk memperkuat keyakinan dan iman islami pembaca. Di dalam bagian yang lebih praktis, buku ini merupakan panduan untuk membangun amaliah dan adab yang bersifat batiniah lewat perspektif yang tepat tentang Tuhan. Itulah ma’rifah. Tanpa ma’rifah manusia tidak beradab kepada Tuhannya.

Ma’rifah adalah pilihan ketauhidan yang menghayati keberadaan Allah dalam setiap aspek kehidupan, mengingatkan tentang bahaya kebodohan dalam ketuhanan lewat peristiwa nikmat dan hukuman. Ajaran inilah yang memungkinkan orang sampai kepada maqam tawadhu’, zuhud, sabar, syukur, tawakkal, dan perjalanan spiritual lainnya yang menjadi landasan istimewanya kejadian manusia dimata Tuhannya dan perannya sebagai pemikul tanggung jawab tauhid di alam mayapada. Fenomena hidup yang penuh dgn nikmat, kesulitan, cobaan adalah anugerah dilihat dengan perspektif ketuhanan dan tujuan Tuhan merasakan semua itu kepada manusia. Keterampilan melihat berbagai hal dalam kaitannya terhadap keberadaan Tuhan membawa manusia dapat mengeksplorasi kekuatan zikir nya dalam satuan waktu yang tidak terbatas pada praktis ubudiyah, tetapi zikir dalam segenap aspek kehidupan. Itulah sumber inspirasi bagi pembaca dalam mempelajari bagaimana menempuh perjalanan spiritualnya menuju Allah SWT.